Banjirmu… Banjirku…

Penyebab Banjir (Foto: gambar.co)

Berhubungan dengan alam memang hal yang amat seru, karena alam memiliki nilai cerita tersendiri bagi setiap insan hidup. Akhir-akhir ini intensitas hujan di sebagian wilayah Indonesia mulai tinggi. dampaknya yaa apalagi kalau bukan banjir, namun pada beberapa lokasi, intensitas hujan yang tinggi juga menyebabkan longsor.

Salah satu kota yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya sebut saja Jakarta, Jakarta merupakan daerah yang termasuk ke dalam dataran rendah. Dari tahun ke tahun banjir Jakarta seolah tak kunjung membaik, hal ini tiada lain disebabkan oleh kebiasaan warga setempat yang selalu membuang barang hina (sampah) tidak pada tempatnya.

Apakah kebiasaan membuang barang hina adalah penyebab utamanya? Penulis sendiri beranggapan bahwa kebiasaan tersebut merupakan salah satu penyebab dari banyaknya penyebab. Kita kembali kepada lokasi Jakarta yang berada di dataran rendah, apakah sudah tau penyebabnya? Baiklah, kita tilik lagi kota-kota yang berada di sekitarnya, sudah tau penyebabnya? Baiklah, tau Bogor? Sekarang sudah tau penyebabnya? Penulis tidak beranggapan jika Bogor merupakan salah satu penyebabnya, bukan kota tersebut yang menjadi penyebab, melainkan lokasinya.

Bogor merupakan lokasi yang termasuk ke dalam dataran tinggi, pada daerah tersebut terdapat lahan hijau yang sejatinya memang berfungsi sebagai pengelola habitat, bukan hanya itu saja fungsi lahan hijau juga sangat berperan dalam mengendalikan air.

Kondisi Bogor saat ini, tepatnya di daerah Puncak dan sekitarnya, mulai terjadi pengalihan fungsi lahan, lahan yang seharusnya berfungsi sebagai penyerap air, kini berubah menjadi vila-vila megah nan mewah. Perubahan fungsi lahan tersebut berakibat pada besarnya dampak yang ditimbulkan, seperti banjir dan lain sebagainya.

Bogor sendiri dikenal dengan kota hujan, karena pada situasi waktu tertentu, hujan kadang turun dan membasahi wilayah tersebut. Bagaimana jika hujan yang turun terjadi pada musim hujan? Yap, aliran air ke daerah yang paling rendah akan lebih deras. Intensitas hujan yang tinggi setiap tahunnyalah  yang menyebabkan banjir Jakarta semakin parah, ditambah lagi berkurangnya daerah resapan air.

Percuma saja jika di Jakarta pemerintah gencar melakukan pengerukan sungai, atau pembuatan Banjir Kanal Timur yang sampai saat ini masih belum selesai. Tidak jelas apa gunanya cara-cara tersebut. Besarnya biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan apa yang dihasilkan, faktanya, banjir Jakarta malah semakin parah.

Hulu – hilir, yap, penanggulangan banjir bisa dilakukan dari hulu, ada dimana hulunya? Hulu tersebut berada di daerah Bogor. Banjir yang terjadi sebagian besar berasal dari banjir kiriman, untuk memperkecil dampaknya, maka perlu adanya tindakan konservasi pada daerah tersebut.

Konservasi dapat dilakukan berawal dari penertiban pembangunan vila, kemudian pemanfaatan lahan hijau sebisa mungkin ditanami tanaman yang berakar dalam (tahunan), dan yang tersulit yaitu pemeliharaan, tindakan tersebut memang terlihat mudah tapi faktanya masyarakat cenderung merusak dari pada memelihara, pemeliharaan harus betul-betul dilakukan karena manfaatnya juga berguna bagi keseimbangan ekosistem.

Jika kegiatan tersebut telah terlaksana saatnya daerah hilir yang diperbaiki, daerah hilir (Jakarta) sejatinya selalu menampung air dari daerah hulu, oleh karenanya, untuk memperbesar daya tampung, warga Jakarta jangan membuang barang hina sembarangan. Peliharalah saluran drainase yang ada guna kelancaran aliran air untuk dapat mengalir terus ke tempat yang berkonsentrasi rendah.





Comments