Ilustrasi: mahkota berpendar
Oleh: Rochmat Mulyadi
Tas menggantung dipundak, rona
cerah dipakainya sembari menebarkan karismanya, tak lupa ia pakai juga penutup
aurat lengkap dengan rok panjang berwarna gelap. Berlagak lugu, terlihat polos,
tapi memang seperti itu perwatakannya. Dia ceria, keceriannya membawa kedamaian
pada suatu ruangan, ruangan yang tidak lebih berukuran (maaf belum diukur),
ruangan yang berisi orang-orang munafik, ruangan yang membisu karena sifat
apatis para penghuninya.
Tak lupa diputar irama asing
berasal dari negeri ginseng itu. tampak sumringah, sambil sesekali mengikuti
setiap liriknya, namun putus-putus. Dia mahkota berjalan yang sangat indah,
keindahannya tak bisa terucapkan, walaupun barusan tertuliskan, tapi bukan
keindahan itu yang dimaksud.
Ruangan bergema oleh suara-suara tak
merdu, ya memang seperti itu adanya, tak apa, toh masih ada keindahan
didalamnya, walaupun keindahan dikotori oleh suara tak merdu itu, tapi aura
yang terpancarkan tetap kuat, tetap terasa, dan selalu tetap nikmat untuk
dipandang. Tak jarang semilir angin memasuki ruangan, aroma aneh pun kadang
dibawanya. Tidak cukup mengganggu, Tapi dia memang membawa kenyamanan di
ruangan tersebut.
Seperti cahaya yang bergerak,
berjalan penuh pancaran, diam pun tak redup. Yakin, tidak sedikit manusia mengejar
cahaya itu. siapa yang tidak ingin memilikinya. Mungkin hanya kecerdasan yang dapat
meluluhkannya.
***
Celoteh tak berbobot, bodoh
mungkin sebutan pantasnya. Sadar bahwa cahaya tak hanya satu, mahkota tak hanya
punya ratu, justru terdapat matahari yang bersinar sepanjang waktu, memberikan
kehidupan, memberikan energi. Sadar jika cahaya itu membawa keterpurukan, cahaya
yang membawa ketergantungan, sampai kapan berada dalam gelap ini, tidak
harus mengejar cahaya, tapi mencahayakan
diri.
Cahaya itu adalah kesalahan,
mahkota itu memang tidak berada pada orang yang salah, hanya kurang tepat,
mahkota perlu dimiliki kepada siapa yang dapat menjalankan perannya.
Tiga berlian tetap menghiasi kepalanya,
perubahan peran memang belum waktunya, cahaya itu masih tetap bersinar, ia
semakin cerah, semakin terlihat anggun, semakin berkarisma, dan semakin
feminin.
Comments
Post a Comment