Minggu (17/08), Dimulai sejak pukul
03.30 WITA, ucapan terhadap negara tercinta, Indonesia, atas hari ulang
tahunnya mulai bertaburan. 69, angka
yang tidak sedikit, apalagi jika berkaitan dengan umur, tentu menjadi sebuah
takaran kedewasaan, kemapanan, atau keahlian jika dihubungkan dengan seorang
manusia. Tapi untuk suatu negara yang menaungi banyak manusia, apakah Indonesia
sudah dapat dikatakan benar-benar mapan untuk dapat berdiri sebagai suatu
kesatuan? Seseorang mungkin akan menjawabnya secara subjektif, tapi nampaknya
bukan hanya seseorang saja, tapi setiap orang.
Kemerdekaan, apa yang dapat dikatakan
merdeka, Pendidikan? Ekonomi? Kesehatan? Kebudayaan? Nampaknya dari keempat
nilai tersebut Indonesia masih belum benar-benar merdeka. Tengok saja wajah
pendidikan kita! Apakah persebarannya sudah merata? Apakah kurikulum yang
diterapkan sudah dapat menciptakan generasi penerus yang berkualitas? Kualitas
yang merata?
Sektor ekonomi kita tidak luput dari
keterpurukan. Indonesia adalah negara yang sangat luas dan kaya dengan sumber
daya alam, tapi pengelolaan dan pemanfaatannya sebagian besar dilakukan dan
dinikmati oleh pihak asing. Jika ini dibiarkan, dampaknya perekonomian
masyarakat akan semakin terbelakang.
Pembangunan yang tidak merata juga menyebabkan perkembangan ekonomi pada
setiap daerah mengalami keadaan yang berbeda. Misalnya saja harga komoditi
logistik, barang yang sama dengan dengan daerah yang berbeda pasti akan
dipasang tarif yang berbeda pula. Semakin ke pedalaman tingkat perekonomian
masyarakat semakin rendah dan harga kebutuhan akan semakin mahal. Jika ini
terus terjadi, masyarakat pedalaman akan semakin miskin dan terbelakang. Hal
ini bukan hanya pada sektor ekonomi saja, tapi juga pendidikan dan kesehatan.
Indonesia tidak hanya Pulau Jawa,
Indonesia dimulai dari Sabang hingga Marauke, terlalu egois jika pemerintah
hanya memperhatikan pembangunan di pulau tersebut. Persebaran pembangunan yang
tidak merata apakah akan tetap ada dan
terjaga, atau mungkin memang sengaja dijaga oleh pemerintah kita. Dana yang
seharusnya digunakan untuk kebutuhan kemerataan pembangunan akhirnya digunakan
dan dialirkan ke kantung-kantung para “tikus”. Sungguh miris negara ini.
Di hari kemerdekaan yang ke -69 ini,
apakah setelahnya akan ada perubahan, atau mungkin akan mengalami degradasi
moral kearah yang lebih buruk lagi? Perayaan kemerdekaan memang selalu
dibarengi dengan evaluasi, tapi sudah sampai manakah evaluasi yang dilakukan
oleh pemerintah kita? Apakah ada tindakan lebih lanjut lagi atau hanya sebatas
wacana belaka? Tidak semoga.
Angka 69, umur baru, bukanlah angka
yang kecil, di umur tersebut Indonesia akan menghadapi halangan ataupun
rintangan baru yang jauh lebih berat lagi, juga tidak lupa memiliki pemimpin
dan pemerintahan yang baru. Demi meminimalisir bobroknya negara ini ke arah yang
lebih parah, semoga akan ada perbaikan yang lebih sistematis, masif, dan
terstruktur. Semoga Indonesia merdeka secara utuh. Merdeka.. Merdeka.. Merdeka!
Comments
Post a Comment