Sobekan selampir jeluang di muka netra, dicocok tingau
berselendang para.
Nadanya cukup problematis untuk ditembang, berdasar mayor
dan juga minor
Yaa… namanya juga bukan musisi, wajar jika tala yang timbul
tertangkap cemar.
Brrrrrr, merinding tersembur bayu.
Ah, sudah petang juga… katanya besok anggal, bisa rebah
sesuka lubuk, bisa engah sesasap-sasapnya.
Tapi besok masih ada ruang pukul 9 pagi. Ibu bilang harus
buru-buru selesai biar bisa urus ini itu.
Jangan datang terlalu pagi, juga jangan datang terlalu
siang.
Ah terdengar elusif tuturannya, jauh dari sabda yang lasuh.
Saya pusing, rasanya mau beradu sahaja, rebah
serabah-rebahnya. Lundung selundung-lundungnya. Nikmat
Senin sedia beranjak rodi, terus begitu sampai panca tanggal
ke haluan. Yaa namanya juga refleksi.
Udah ah, mau tidur
Kapan lagi lanjut bertutur.
Lengkong Wetan, 15 Maret 2019
Comments
Post a Comment